BIOGRAFI I PUTU MERTA
I Putu Merta lahir di Desa Tangkup pada tanggal 28 Maret 2001. Ia tinggal di Desa Tangkup Anyar, Dusun Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. I Putu Merta atau sering dipanggil Putu berasal dari pasangan I Ketut Gemuh dengan Ni Komang Lanis. Ia mempunyai satu adik yang bernama I Kadek Suka. Putu hobi membaca dan menonton TV saat SD. Makanan kesukaannya tempe pedas manis dan warna kesukaannya biru.
Ketika pertama kali Putu masuk TK Lila Kumara Sari ia merasa bingung untuk pertama kalinya. ia masuk TK secara gratis melalui bantuan pemerintah pada saat itu. Saat TK merupakan saat yang sangat menyenangkan karena dapat bermain bersama teman baru. Ia belajar mewarnai, menghitung, dan bernyanyi. Saat itu merupakan saat yang menyenangkan baginya.
Ketika pertama kali Putu masuk SD Negeri 2 Tangkup (sekarang berubah menjadi SD Negeri 1 Tangkup) perasaannya sangat senang serta agak malu-malu karena ia banyak menemui teman baru. Ia termasuk anak yang rajin di sekolah. Setiap kali ada waktu luang ia selalu bercanda bersama teman-temannya. Setiap perintah guru ia lakukan semampunya. tiap kali ia selalu berjalan kaki menempuh jarak kira-kira 2 km dengan medan perbukitan. Saat pulang sekolah merupakan saat yang dinantikan olehnya. Ia pulang bersama kawannya dari daerah perbukitan juga. Saat itulah ia dapat berkeliling perbukitan untuk mencari kelapa jatuh dan buah jambu monyet yang tumbuh liar. Kelapa yang sudah didapat akan dijual sedangkan buahnya dimakan bersama. Kegiatan ini ia sering lakukan untuk menambah uang jajan. Karena setiap harinya ia dikasih bekal seribu rupiah dan kadang tidak sama sekali saat di bangku sekolah dasar. Jadi, ia memutuskan mencari buah di sekitar jalan setapak atau membawa sebotol air saja.
Saat dirumah ia hanya membantu orang tua dalam mencari kayu bakar dan mencari rumput untuk sapi atau dalam istilah bali disebut ngarit. karena tinggal di perbukitan ia mandi serta mencari air di sungai Tukad Unda. Setiap kali mandi Putu pasti membawa se-jerigen air dari sungai sampai di rumah menempuh jarak 3 km dengan medan perbukitan dengan berjalan kaki bersama keluarganya. Karena jarak rumah teman sekolah jauh ia memutuskan tetap di rumah belajar sendiri atau menonton TV tabung berukuran 12 inch bersama adiknya. Walaupun sering merasa bosan sendiri dirumah karena jarang bertemu teman sekelas ia memutuskan membantu kegiatan di rumah. saat bangku sekolah dasar Putu bukanlah orang yang pandai. Putu selalu mendapatkan peringkat menengah dari kelas 1 sampai kelas 5. Namun, Putu tidak menyangka bahwa ia mendapatkan peringkat 2 saat pengumuman kelulusan siswa kelas 6. Hati senang dan gembira yang ia rasakan. ia tidak menyangka ia mendapatkan peringkat kedua saat itu.
Setelah tamat dari sekolah dasar ia melanjutkan ke SMP Negeri 3 Sidemen. Ia merasa percaya bahwa bisa mendapatkan peringkat tertinggi di kelas. saat SMP merupakan saat yang menantang bagi Putu. Semua temannya berasal dari lain desa. Yang membuat motivasi belajar Putu meningkat. Dan memang terjadi ia selalu mendapatkan peringkat 1 di kelas B pada saat itu. Ia bersama teman sekelasnya selalu bersama kemanapun pergi saat disekolah. bahkan sampai guru bilang kelas B merupakan kelas yang paling menonjol saat itu. Dimana setiap kegiatan pasti kelas B yang paling kompak melaksanakan berbagai kegiatan. Namun, ada juga beberapa temannya yang bermasalah karena suatu hal. Wali kelas memberi julukan kelas bergelombang karena, dalam satu kelas ada yang nakal, kalem, pintar, males, ikut OSIS, PKS, tinggi, pendek, dan masih banyak lagi. Putu sangat senang dengan keragaman karakter dalam satu kelas tersebut. Ia sangat senang dan bahagia ketika pencapaian tiap semester sangatlah memuaskan yang dimana mendapatkan nilai tertinggi UN. Saat kelas 9 ia mengikuti pendaftaran ke sekolah SMK Negeri Bali Mandara yang terletak di Jalan Air Sanih, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Provinsi Bali dan ia memilih jurusan TKR. Karena ia berpikir dengan sekolah disana dapat meringankan beban orang tua serta dapat bekerja langsung di suatu industri untuk mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha besar.
Sebelum itu ia harus melewati proses PPDB terlebih dahulu. Dalam mengikuti proses PPDB ia sangat bersemangat mulai dari paper base sampai bootcamp. Dan tidak disangka ia diterima bersekolah di SMK Negeri BALI MANDARA dengan jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Ia sangat senang karena diterima bersekolah disana. Banyak teman dari berbagai daerah yang ia temui. Saat disana ia harus mengikuti berbagai macam aturan di asrama ataupun di sekolah. Dan tidak disangka Putu memiliki kemiripan nama dengan temannya di kelas yang membuat sulit untuk dipanggil. Jadi ia memutuskan mengganti nama panggilan menjadi PM yang dimana merupakan singkatan dari Putu Merta untuk sementara. Walaupun ia baru bersekolah di SMK Negeri BALI MANDARA ia juga dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti lomba gerak jalan, kecak inovatif, dan lain-lain. Kegiatan sehari-hari di asrama berbeda dengan di rumah karena semua sudah terjadwal. Dari pagi sampai malam banyak ada kegiatan. Karena saking padatnya kegiatan yang ada di sekolah ia harus memanajemen waktu dengan baik. PM mendapatkan teman di jurusan yang dimana karakternya mirip pada saat SMP. Ini membuat PM selalu senang walau jauh dari rumah. Apalagi guru disana sangat memotivasi dan ingin siswanya maju kedepannya. Dan suatu hari nanti ketika ia selesai bersekolah di SMK Negeri Bali Mandara ia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang pengusaha bengkel yang hebat dari yang lainnya selain itu ia ingin membahagiakan orang tuanya di rumah.
semangat putu merta.. is the best for you
ReplyDeleteoke bos.
Deletemantap bang.....!
ReplyDeletemakasih bos
Delete